Kamis, 13 Oktober 2016

PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL

Kontributor : H. Iswahyudi 
PengawasTK/SD Kabupaten Kebumen


Image result for peta mutu pendidikan
Begitu banyak program pendidikan yang datang susul-menyusul dan tak henti-hentinya. Sampai-sampai program kemarin belum kita kuasai, hadir program baru. Begitu terus seperti mata air mengalir dimusim penghujan. Sebagai insan yang aktif dibidang pendidikan, kita sebagai Pengawas tentu tidak pantas jika sampai ketinggalan informasi. Betapa malunya kita jika kita sebagai Pengawas kok tidak tahu (walau hanya sedikit) tentang program pemerintah dibidang pendidikan. 

Pemerintah tidak mungkin mengundang kita semua dalam suatu forum pertemuan untuk menyampaikan atau melatihkan program tertentu. Oleh karena itu, banyak diantara kita yang hanya sedikit memperoleh kesempatan menerima informasi secara langsung. 

Rabu, 12 Oktober 2016

GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

Tahukah Anda apa Gerakan Literasi Sekolah?

Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

GERAKAN LITERASI SEKOLAH.pdfGLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.


Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.

Bagi Anda yang membutuhkan buku-buku terkait GLS silakan KLIK tautan di bawah ini :


Senin, 10 Oktober 2016

Ki Hajar Dewantara

Image result for ki hajar dewantara quotePendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.
Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

MODUL GURU PEMBELAJAR TK

Kebijakan Kementerian Kebudayaan dalam meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Program Guru Pembelajar. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB), telah mengembangkan Modul Guru Pembelajar Bidang Taman Kanak-kanak yang merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Bagi para Guru dan Pengawas yang membutuhkan modul tersebut sebagai bahan reverensi dilakan KLIK tautan di bawah ini :

3. MODUL GP TK KOMPETENSI C



Minggu, 09 Oktober 2016

PEDOMAN PKB BAGI GURU PEMBELAJAR

Guru sebagai tenaga profesional memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka mencapai Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2025 yaitu Menghasilkan Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Oleh karena itu profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 14 Tentang Guru dan Dosen.

Image result for Pendidikan Keprofesian BerkelanjutanKonsekuensi jabatan guru sebagai profesi, diperlukan pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara terprogram dan berkelanjutan melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan guna mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP) merupakan salah satu kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.

Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas (Selaku Pembina Guru) dapat mengunduh buku tersebut melalui tautan di bawah ini.



Buku - buku ini diunduh dari WA Pengawas Jateng, kiriman Ibu Dyah Sulistyowati dari Kabupaten Karanganyar (Beliau adalah Juara 1 Pengawas Berprestasi Jawa Tengah Tahun 2016) dan dibantu mengunduh oleh Bp. Bambang MR dari Kabupaten Sragen. Terima kasih.

Muhasabah Memahami Kurikulum 2013

Oleh : N.A. Suprawoto

Kita tentu bukan baru kemarin sore menjadi bagian dari perjalanan pendidikan di negeri ini. Sebagian dari kita bahkan sudah lebih dari separo umurnya diabdikan pada pendidikan. Tetapi seperti yang banyak diakui, pendidikan kita sering dikatakan berjalan di tempat kalau tidak mau dikatakan berhenti sama sekali. Jika benar demikian, apakah kita juga menjadi bagian dari penyebabnya?

Image result for kurikulum 2013 revisi 2016

Tulisan ini bukan untuk mencari atau menyalahkan salah satu pihak atas “rendetnya” laju pendidikan di negara kita. Karena tulisan ini bertema pendidikan dan khususnya menyoroti tentang kurikulum, maka sasaran tulisan ini antara lain para praktisi pendidikan (formal) yakni guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.  Tulisan ini lebih ditujukan sebagai muhasabah bagi para insan pendidikan khususnya saya pribadi sebagai penulis untuk mencoba menelusuri apa yang sudah saya fahami atau saya mengerti sehingga berpengaruh terhadap apa yang kemudian akan saya kerjakan. Memahami pastilah tidak sama persis artinya dengan mengerti. Namun dalam konteks ini penulis hendak ‘menyamakan’ makna keduanya. Maksud penulis bahwa dalam tulisan ini jika disebut ‘mengerti’ maka maknanya sama halnya dengan jika disebut ‘memahami’.

Seseorang yang faham tentang sesuatu maka ia akan dapat mengerjakan sesuatu yang difahaminya tersebut dengan hasil lebih baik. Sebaliknya jika ia tidak faham tentang sesuatu yang dikerjakannya, maka jangan harap hasilnya akan bisa baik.

Teori Belajar Kognitif

Image result for teori belajarPada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitasmental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.

Secara umum, terdapat tiga macam teori belajar yang sudah dikenal, yakni: Teori belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif dan teori Belajar Konstruktivistik. Pada pembahasan berikut, akan disampaikan pembahasan tentang Teori Belajar Kognitif.

BUKU - BUKU PENTING UNTUK PENGAWAS SEKOLAH

Bagi yang memerlukan dapat mengunduh silakan KLIK tautan di bawah ini :

1. Pedoman Pengawasan
2. Konsep Supervisi Manajerial
3. Pelaksanaan Supervisi Manajerial
4. Supervisi Akademik
5. Supervisi Manajerial
6. Laporan Hasil Pengawasan
7. Pemantauan Pemenuhan SNP
8. Pengembangan Profesi
9. Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran
10. PKS, PKG dan Penilaian Tenaga Kependidikan

Sabtu, 08 Oktober 2016

MACAM – MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan belajar mengajar, antara lain :

       1.    Pendekatan Kontekstual  

Image result for about learningPendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak hanya berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar, sehingga guru dituntut untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan prinsip membelajarkan – memberdayakan siswa, bukan mengajar siswa (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).


Abangan


Pada suatu saat di abad ke-19, seorang sastrawan Jawa bertanya gelisah kepada dirinya sendiri: lebih berat ke manakah hatiku, ke Allah atau ke Ratu?

Image result for santri abangan priyayiUntuk beberapa lama ia tak bisa menjawab. Tapi akhirnya ia, seperti tertulis dalam kitab Wedatama, me­nentukan sikap: dalam soal bot Allah apa gusti, kese­tia­annya tertuju lebih kepada ia yang bertakhta di bumi. ­”Allah” bukan pilihan pertama.
Kita sekarang akan menganggap pilihan itu kontroversial.Tapi sudah disebutkan, ini abad ke-19. Penulis puisi itu—konon ia Mangkunegara IV sendiri, yang memerintah Surakarta dari 1857 sampai 1881—menganggap yang dihadapinya bukan persoalan theologi atau filsafat, melainkan identitas sosial.
Alasannya sederhana: ia bukan keturunan khatib atau to­koh agama. Ia anak ”priayi”, lapisan pejabat kerajaan yang terpaut langsung atau tak langsung dengan aristo­kra­si. Sang penyair Wedatama tak merasa tergabung dalam kalangankaum, sebutan untuk orang-orang yang penampilan dan pernyataan dirinya dibentuk idiom ”Islam”. Ia bukan ”santri”. De­ngan keangkuhan yang setengah disembunyi­kan ia anggap ia akan ”nista” bila bergabung dengan kasta kaum yang di bawah itu. ”Yèn muriha dadi kaum temah nista….”

Origami


Seorang penulis sejarah yang baik tahu bahwa ia seorang penggubah origami. Ia membangun sesuatu, sebuah struktur, dari bahan-bahan yang gampang melayang. Sebab bahan penyusunan sejarah sesungguhnya bagaikan kertas: ingatan.
Image result for origami boxIngatan tak pernah solid dan stabil; ingatan dengan mudah melayang tertiup. Seperti kertas, ketika ia menampakkan diri di depan kita, sebenarnya dalam proses berubah. Kita yang menemukannya juga berubah: dengan kepala yang tak lagi pusing atau menatapnya dengan mata yang tak lagi lelah; kertas itu sendiri sedang jadi lecek atau sumbing, lembap atau menguning.
Origami, di situ, mengandung dan mengundang perubahan. Berbeda dengan kirigami, ia dilipat tanpa direkat ketat dengan lem atau dijahit mati. Ia bernilai karena ia sebuah transformasi dari bahan tipis dan rata jadi sebuah bentuk yang kita bayangkan sebagai, misalnya, burung undan. Dan pada saat yang sama, ia mudah diurai kembali. Begitu juga penulisan sejarah: ia bernilai karena ia mengandung pengakuan, masa lalu sebenarnya tak bisa diberi bentuk yang sudah dilipat mati.
Saya selalu teringat ini tiap 17 Agustus.
Hari itu telah jadi sebuah institusi. Kita memberinya nama dan merayakannya dalam sebuah lagu (“Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita…”). Ada yang menjadikannya indikator sebuah revolusi (dengan “R”) dan berbicara tentang “Revolusi Agustus”. Di sekitarnya disusun ritual: tiap pukul 09.00 teks Proklamasi dengan tulisan tangan Bung Karno yang bergegas itu dibacakan kembali. Momen 67 tahun yang lalu itu seakan-akan patung pualam yang tak boleh lekang dan lapuk.

Teori Belajar Behaviorisme



Teori belajar behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behaviorisme.  Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Image result for tokoh behaviorismeTeori behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
       Belalajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.



PENELITIAN KUALITATIF (Pengertian Data, Analisis Data dan Cara Menganalisis Data Kualitatif)

Oleh : Halim Malik

Image result for penelitian kualitatifPenelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

BUKU-BUKU GURU PEMBELAJAR (2)



Bagi yang membutuhkan silakan KLIK tautan di bawah ini :

Buku Untuk Kelas Tinggi :
    Image result for cover buku guru pembelajar
  1. Kelompok Kompetensi A Kelas Tinggi
  2. Kelompok Kompetensi B Kelas Tinggi
  3. Kelompok Kompetensi C Kelas Tinggi
  4. Kelompok Kompetensi D Kelas Tinggi
  5. Kelompok Kompetensi E Kelas Tinggi
  6. Kelompok Kompetensi F Kelas Tinggi
  7. Kelompok Kompetensi G Kelas Tinggi
  8. Kelompok Kompetensi H Kelas Tinggi
  9. Kelompok Kompetensi I Kelas Tinggi
  10. Kelompok Kompetensi J Kelas Tinggi

BUKU-BUKU GURU PEMBELAJAR (1)

Bagi yang membutuhkan silakan KLIK tautan di bawah ini :

Buku untuk Kelas Awal
  1. Kelompok Kompetensi A
  2. Kelompok Kompetensi B
  3. Kelompok Kompetensi C
  4. Kelompok Kompetensi D
  5. Kelompok Kompetensi E
  6. Kelompok Kompetensi F
  7. Kelompok Kompetensi G
  8. Kelompok Kompetensi H
  9. Kelompok Kompetensi I
  10. Kelompok Kompetensi J